Himbauan Bupati Malang Untuk Memperketat Penyaringan Bagi Warga Yang Ingin Jadi TKI

Pengangguran adalah pekerjaan rumah berat bagi setiap pemerintahan, baik itu pusat maupun daerah. Hal ini juga berdampak pada melonjaknya warga negara yang mengadu nasib untuk bekerja di luar negeri dan menjadi Tenaga Kerja Indonesia(TKI).

Namun terkadang warga yang menjadi TKI bukan dipicu oleh faktor ekonomi melainkan karena adanya alasan lain.Misalnya seperti ada masalah dalam keluarga sampai pada persoalan patah hati.

Dengan demikian, warga yang bekerja diluar negeri bukan hanya untuk mencari uang saja namun juga untuk lari dari permasalahan dan pelampiasan.Ujung-ujungnya banyak para TKI yang terjerat karena narkoba, hamil diluar nikah dan sampai pada tindakan yang membuat rugi dirinya sendiri dan nama negara.

Hal ini telah disampaikan oleh Bupati Malang dalam Sosialisasi Orogram Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, yang diikuti oleh puluhan ribu orang di Desa Bangelan Kecamatan Wonosari, Kamis (15/03).

LIHAT: PJTKI RESMI DI MALANG

“Kalau kasus tersebut, pemerintah tidak bisa membantu warganya. Karenanya saya meminta Disnaker untuk melakukan screening ketat saat warga akan bekerja menjadi TKI,” Ujar Dr H Rendra Kresna kepada seluruh karyawan Disnaker Kabupaten Malang.

Permintaan Rendra tersebut dalam upaya memperkecil berbaga kasus yang kerap menimpa TKI. Selain itu juga sebagai bentuk perlindungan pemerintahnya terhadap masyarakat.

Lanjut Rendra, terus mencarikan berbagai peluang kerja bagi masyarakatnya.Sehingga warganya tidak harus menjadi TKI di luar negeri. Tapi, bisa berusaha di kampung halamannya sendiri.

Karena itu saya juga meminta para Disnaker untuk terus melakukan berbgai pelatihan di desa-desa yang sifatnya praktis dan bisa menghasilkan pendapatan warga,” ujar Rendra.

Optimalisasi sumber daya alam pertanian dan perkebunan masyarakat juga perlu untuk kembali ditengok dan dieksplorasi. Sehingga akan lahir berbagai varian dari hasil pertanian dan perkebunan yang biasa dianggap tidak ekonomis oleh masyarakat setempat.

Rendra juga mencontohkan, bahwa di Bangelan banyak tumbuh pohon kopi. Tapi selama ini hanya buah kopinya yang diproduksi.

Bahkan buah lamtoro yang tumbuh di berbagai pekarangan rumah warga juga bisa memiliki nilai ekonomis tinggi bila diolah dan dikreasikan dengan kreatif.

Rendra juga menjelaskan bahwa buah lamtoro jika dicampur dengan kopi akan melahirkan minuman kopi lamtoro yang rasanya unik dan enak.

Potensi inilah yang sangat diharapkan orang nomor satu di Kabupaten Malang ini meminta pada Disnaker untuk terus mengintensifkan berbagai pelatihan yang disesuaikan dengan potensi yang ada di berbagai desa.Seperti yang pernah dilakukannya dalam melatih warga untuk mengolah berbagai dedaunan menjadi kripik crispy beberapa waktu lalu.

“Melalui pelatihan tersebut, Disnaker tidak hanya mencarikan pekerjaan di pabrik saja, tapi juga pekerjaan di rumah. Ini yang akan membuat warga kerja ke luar negeri bisa turun,” Ungkap Rendra.